Misteri Beringin Kembar Yogyakarta

Alun-alun Kidul Yogyakarta merupakan gerbang selatan kawasan Keraton Yogyakarta yang saat ini selalu ramai dikunjungi muda-mudi dan pedagang makanan terutama pada malam hari. Biasanya orang yang datang ke Alun-alun ini melakukan sebuah permainan yang bernama ‘Masangin.’

Permainan ini dilakukan dengan cara berjalan melintasi antara pohon beringin ini dengan mata tertutup menggunakan kain. Mitos masyarakat Yogyakarta tentang permainan ini adalah siapa pun yang berhasil melintasi pohon ini secara lurus berarti hati kita bersih. Biasanya Alun-alun Kidul digunakan sebagai lokasi Sowan para abdi dalem Keraton pada malam ganjil ramadhan yaitu 23, 25, 27, dan 29 Ramadhan.


Masangin (dua beringin) awalnya berasal dari tradisi topo bisu yakni ritual yang dilakukan dengan berkeliling benteng pada malam 1 Suro atau hari jadi berdrinya Keraton Yogyakarta. Aturan saat mengelilingi benteng termasuk melintasi beringin kembar ini, semua pelaku ritual harus dalam keadaan diam.


Bagi masyarakat Yogyakarta ada semacam rajah atau jimat di antara kedua pohon beringin tersebut, apabila bala tentara berhasil berjalan di antara kedua beringin itu maka kekuatan musuh bisa hilang. Jimat tersebut memiliki fungsi yang sama dengan benteng Keraton hanya dalam bentuk gaib. Sayangnya makna budaya yang sakral tersebut kini bergeser dan hanya menjadi permainan untung-untungan saja. Sumber