Beberapa hari yang lalu dikabarkan bahwa SETI telah mendeteksi sebuah sinyal radio buatan, yang berasal dari dua buah planet yang baru ditemukan. Sinyal tersebut memang benar telah terdeteksi, namun benarkah itu berasal dari Alien?
Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) adalah sebuah kelompok dari ilmuwan dan insinyur yang mencoba dan berupaya mencari cara untuk mendeteksi sinyal dari ruang angkasa yang mungkin berasal dari mahluk cerdas yang lain (Baca: Alien). Mereka fokus terutama pada sinyal radio, karena sangat mudah untuk mengirim gelombang radio ke ruang antar bintang yang dimensinya tahunan cahaya, juga sangat mudah untuk mendeteksi gelombang radio (sehingga kehidupan primitif seperti kita dapat mengetahui jika ada panggilan), dan sangat mudah untuk mengkodekan informasi seperti itu. Dan, sampai saat ini, kita telah siaran kode gelombang radio selama lebih dari satu abad!
Sampai saat ini, tidak atau belum ada sapaan "Salam!" yang tidak ambigu yang telah terdeteksi. Langit sangatlah luas, ada banyak bintang di luar sana, dan spektrum radio juga benar-benar lebar. Sahabat anehdidunia.com bayangkan berapa banyak stasiun radio yang ada pada radio anda sepanjang frekuensi yang dapat diterima, lalu bagilah sampai menjadi miliaran irisan kecil, dan coba untuk menemukan satu yang memainkan lagu yang ingin Anda dengar. Hal seperti ini mungkin lebih melelahkan daripada mencari jarum dalam tumpukan jerami.
Baru-baru ini, para astronom datang dengan ide cerdas: misi ruang angkasa Kepler adalah menemukan ribuan planet yang mengorbit bintang bintang lain. Jadi dimungkinkan untuk menemukan sebuah planet mirip Bumi yang mengorbit bintang seperti Matahari pada jarak yang tepat untuk memungkinkan kehidupan berkembang. Oleh karenanya, mengapa melihat ke seluruh langit ketika kita tahu di mana planet planet berada?
100m Green Bank Telescope
Jadi pencarian sekarang dilakukan dengan menargetkan pada bintang-bintang yang telah diketahui memiliki planet planet planet. Dan dari sinilah cerita kita berawal: Dengan menggunakan teleskop 100 meter Green Bank, astronom dari UC Berkeley menemukan apa yang tampak seperti sinyal buatan ketika mengamati dua bintang yang berbeda. Bintang-bintang itu disebut Obyek Perhatian Kepler (Kepler Object of Interest) KOI 812 dan KOI 817. Gambar Berikut adalah contoh dari sinyal yang mereka temukan dari KOI 817:
PENJELASAN Grafik: Pada dasarnya, plot menunjukkan seberapa kuat sinyal itu (ditunjukkan oleh seberapa terang garis yang tampak) dari waktu (yang dimulai dari bagian atas grafik dan meningkat ke bawah) versus frekuensi dari sinyal. Jadi pengamatan dimulai dari bagian atas, dan Anda dapat melihat kuat lemahnya seiring waktu. Sahabat anehdidunia.com jika kuat sinyal sama sepanjang waktu, seluruh garis akan memiliki terang yang sama. Kemiringan berarti berubah dalam frekuensi. Sebuah stasiun radio yang terletak di bumi, ada pada satu frekuensi yang tidak berubah (yang akan menjadi garis vertikal pada plot ini), tetapi jika sumber radio bergerak menuju atau menjauh dari Anda, frekuensi akan bergeser melalui pergeseran Doppler.
Sekarang ada banyak yang bisa kita ketahui dari grafik diatas dengan sekali lihat! Sebuah sinyal yang mengalami pergeseran, berarti kemungkinan sumber berasal dari ruang angkasa dan bukan di Bumi. Lebih penting lagi, sinyal ini memiliki frekuensi yang sempit, sedangkan banyak sinyal alami memancarkan gelombang radio di seluruh spektrum, sehingga jika sumbernya alam maka yang terlihat bukan sebuah garis sempit, tetapi akan berupa sebuah bidang yang sangat luas. Jadi kemungkinan sumber dari sinyal diatas adalah sinyal buatan dan berasal dari ruang angkasa.
WOW, Mungkinkah alien?!
Tunggu sebentar!. Ada lagi sumber sinyal buatan dari ruang angkasa: Yaitu Kita. Manusia bumi memiliki banyak satelit yang mengorbit bumi, dan pada gelombang radio, mereka memancar dengan cukup kuat. Mereka juga menggunakan pita frekuensi yang sempit, dan akan menunjukkan pergeseran Doppler karena mereka mengorbit.
Ada ribuan satelit manusia mengorbit bumi
Jadi bagaimana kita bisa membedakan antara alien dan manusia di ruang angkasa? Salah satu cara adalah dengan memindahkan teleskop! Jika kita mengarahkan teleskop pada sumber sinyal, kemudian kita memindahkan arah teleskop ke arah yang berbeda, maka sinyal haruslah tak terdeteksi lagii. Di sisi lain, sinyal satelit yang kuat dapat dideteksi oleh teleskop radio bahkan ketika mereka mengarah ke arah lain. Sinyal dapat bocor ke dalam teleskop bahkan jika kita mengarahkan teleskop pada arah yang jauh. Ini disebut "gangguan interferensi", dan ini memang masalah besar bagi para astronom radio ketika mereka mengamati objek yang lemah sinyalnya.
Large Array Telescope, New Mexico
Tapi dalam kasus ini: para astronom telah memindahkan arah teleskop, namun mereka terus melihat sinyal-sinyal ini. Jadi jelas sinyal-sinyal ini datangnya dari satelit kita sendiri yang mengorbit Bumi, BUKAN dari Klaatu, Klingon, atau Klendathu.
Jadi, sayangnya, sinyal ini BUKAN dari alien. Tetapi kabar baiknya adalah Metode yang digunakan benar benar Bekerja! Para astronom menggunakan perangkat lunak otomatis untuk mencari sinyal buatan dari ruang angkasa, dan pendeteksian ini terkomputerisasi. Saat proyek dijalankan dan mereka mulai mencari dengan sungguh-sungguh di ratusan atau bahkan ribuan exoplanets yang mengorbit bintang-bintang di galaksi, mereka pasti akan menemukan banyak sinyal seperti kasus ini yaitu interferensi dari sumber yang agak lebih dekat dan lebih sederhana.
Namun, dengan pencarian yang terus berlangsung, siapa tahu jika Vulcan atau Gallifreyans (tapi mudah-mudahan bukan Cardassians atau Daleks) ada di luar sana, dan mereka berusaha untuk memberi pesan pada kita ... jadi, marilah kita terus dengarkan.
Emoticon Emoticon